Ketika itu adalah akhir tahun persekolahan, dan seorang Guru Besar sedang menerima hadiah dari murid-muridnya. Salmi anak kepada seorang pemilik kedai bunga memberinya hadiah. Guru Besar menggoyangkan kotak hadiah itu, memegangnya di atas kepala, dan berkata, "Aku yakin aku tahu apa ini. Beberapa kuntum bunga..?"
"Itu benar" anak murid itu berkata, "tapi bagaimana Cikgu tahu?"
"Oh, hanya meneka," katanya.
Murid berikutnya adalah anak perempuan kepada seorang pemilik kedai manisan. Guru Besar memegang hadiah itu, menggoyangnya, dan berkata, "Aku yakin aku boleh meneka apa ini. Sebuah kotak gula-gula."
"Itu benar, tapi bagaimana Cikgu tahu?" tanya murid itu.
"Oh, hanya meneka," kata Guru Besarnya.
Hadiah berikutnya adalah dari anak seorang pemilik kedai minuman keras. Guru memegang kotak hadiah itu, tapi kotak itu bocor. Dia menyentuh setitik kebocoran itu dengan jarinya dan menyentuh ke lidahnya.
"Apakah anggur?" ia bertanya. "Tidak," jawab anak murid itu, dengan gembira.
Guru mengulanginya, mengambil cairan dari kotak yang bocor itu ke lidahnya.
"Apakah champagne?" ia bertanya.
"Tidak," jawab anak murid itu, dengan lebih banyak tersenyum.
Guru merasai lagi sebelum menyatakan,
"Aku menyerah, apa ini?"
Anak murid itu menjawab, "Itu anak anjing!"
Sunday, 1 May 2011
HARTA PUSAKA NENEK
Setelah sekian lama di perantauan akhirnya Rahmat pulang ke kampung untuk berjumpa dengan neneknya.
Nenek : "Rahmat, nenek sudah tidak kuat lagi, nenek minta kamu sambung mengusahakan kebun nenek..."
Rahmat : "Jangan cakap macam tu, nek..." (dalam hati, tak sia-sia aku balik kampung... dapat pulak harta pusaka nenek).
Nenek : "Segala isi perkebunan, ternakan, villa, traktor untuk kamu. Tolong jaga baik-baik, jangan lupa disiram tiap hari tanaman nenek."
Rahmat : "Baik nek, nenek jangan bimbang tentang hal itu... Tapi dimana kebun nenek? Rahmat tidak pernah tahu?"
Nenek : "Di Facebook nenek, FARMVILLE, nanti nenek bagi tau passwordnya."
Rahmat : "?????"
Nenek : "Rahmat, nenek sudah tidak kuat lagi, nenek minta kamu sambung mengusahakan kebun nenek..."
Rahmat : "Jangan cakap macam tu, nek..." (dalam hati, tak sia-sia aku balik kampung... dapat pulak harta pusaka nenek).
Nenek : "Segala isi perkebunan, ternakan, villa, traktor untuk kamu. Tolong jaga baik-baik, jangan lupa disiram tiap hari tanaman nenek."
Rahmat : "Baik nek, nenek jangan bimbang tentang hal itu... Tapi dimana kebun nenek? Rahmat tidak pernah tahu?"
Nenek : "Di Facebook nenek, FARMVILLE, nanti nenek bagi tau passwordnya."
Rahmat : "?????"
Subscribe to:
Posts (Atom)